Kesalahan - Kesalah Dalam Melatih

KESALAHAN - KESALAHAN YANG UMUM TERJADI DI INDONESIA DALAM HAL ORGANISASI LATIHAN, PEMBUATAN PROGRAM LATIHAN SERTA EKSEKUSI LATIHAN



KESALAHAN-KESALAHAN YANG LAZIM
TERJADI
SOLUSI
Dalam sebuah sesi latihan ada 30 pemain
yang di latih oleh seorang pelatih saja.
Bagi sesi latihan menjadi 2 grup. Sesi
pertama di isi 15 pemain dan sesi kedua di
isi 15 pemain lainnya.
Terjadi antrean panjang. Sebagai contoh
ada 20 pemain yang berlatih shooting.
Terdapat 2 antrean dengan masingmasing
antrean berisikan 10 pemain.
Alhasil, masing-masing pemain sangat
jarang mendapatkan kesempatan
shooting.
Bagi dalam 4 grup. 2 grup melakukan
shooting ke gawang besar sementara 2
grup melakukan shooting ke gawanggawang
kecil. Agar adil instruksikan pemain
untuk melakukan rotasi
Karena persediaan cones kurang saat
berlatih dribling terjadi antrean panjang
Beli cones secukupnya dan/atau bagi tim
dalam 3 grup. satu grup berlatih dribling,
grup lainnya berlatih 1 v 1 sementara grup
ketiga berlatih joggling misalnya.
Sebagai pemanasan pemain diinstruksikan
berlari keliling lapangan.
Gabungkan pemanasan dengan latihan
teknik ringan. Pakai bola!
Tidak tersedia cukup perlengkapan seperti
bola, cones, rompi, dll.
Agar latihan bisa berjalan dengan lancar
dan efektif penuhi semua kebutuhan
latihan terutama bola. Mutlak dibutuhkan 1
bola untuk 1 pemain.
Pelatih melatih tanpa program di tangan
dengan alasan sudah hafal di kepala.
Latihan yang tidak disiapkan dengan rapi
akan terlihat asal-asalan dan merusak
reputasi pelatih dan klub.
Rencanakan latihan secara rapi dan tertulis!
Pelatih enggan belajar dengan alasan sudah
berpengalaman dan cukup melatih
berdasarkan pengalamannya sebagai
pemain.
Rubah sikap Anda! Tekuni dan seriusi
bidang Anda. Ikuti perkembangan ilmu
sepak bola modern melalui internet, baca
buku, berinteraksi dengan pelatih lain serta
mengikuti seminar dan lisensi kepelatihan
dengan serius.
Latihan fisik tanpa bola diberikan pada
pemain usia dini.
Anak usia dini hanya diberikan latihan fisik dalam bentuk bermain
Pelatih membiarkan kesalahan yang terjadi
tanpa melakukan pembenaran.
Terus menerus lakukan pembenaran.
Karena ini jumlah pemain hendaknya
terbatas.
Pelatih membiarkan pemain berlatih
setengah hati sehingga intensitas latihan
menurun.
Pacu semangat pemain secara terus
menerus. Jangan biarkan pemain
kehilangan konsentrasi. Jadilah contoh
dalam hal semangat dengan cara melatih
dengan semangat.
Pengelompokan pemain secara tidak
seimbang dalam hal kemampuan bermain
sehingga pemain frustasi.
Kelompokkan pemain berdasarkan
kemampuan pemain sehingga saat berlatih
berpasangan pemain tidak frustasi.
Program latihan kurang bervariasi sehingga
pemain jenuh.
Lakukan studi banding ke pelatih-pelatih
lain dan tim yang bagus serta kembangkan
sendiri latihan tersebut.
Bersikaplah proaktif dalam hal mencari
variasi latihan sehingga dalam sebuah sesi
latihan anda bisa menyuguhkan berbagai
variasi latihan.
Intensitas latihan rendah karena organisasi
latihan kurang baik. Sebagai contoh
permainan possession dilakukan 10 v 10.
Bagi dalam 2 grup. Biarkan pemain bermain
5 v 5 diselingi dengan 10 v 10 sehingga
semua pemain lebih sering terlibat.
Pelatih dan pengurus SSB/Klub tidak
mengajarkan prinsip-prinsip penting selain
sepak bola.
Pelatih dan pengurus hendaknya sangat
aktif memberi anjuran dan contoh kepada
anak didik untuk menomorsatukan sekolah,
menjaga kebersihan, gaya hidup sehat, dll.
Pelatih dan Klub tidak melek teknologi.
Sudah saatnya pelatih dan Klub memiliki
email, website dan terkoneksi dengan
PENGCAB, PENGPROV, Asosiasi SSB lokal
serta ASSBI ( Asosiasi SSB Indonesia) demi
kelancaran komunikasi dan informasi.
Pelatih juga perlu mengerti internet dan
“You Tube” guna menambah ilmu.
Tidak semua pemain mendapatkan
kesempatan bermain sehingga
mengakibatkan pemain dan orang tuanya
frustasi.
Saat bertanding biasakan memakai aturan
bebas keluar-masuk. Artinya pemain yang
sudah keluar boleh masuk kembali dan
jumlah pergantian bebas. Dengan demikian
pemain bagus mendapatkan porsi lebih
namun disaat yang sama semua pemain
mendapatkan kesempatan bermain.
Latihan hanya bersifat latihan teknis saja.
Ikuti anjuran kurikulum sehingga program
latihan mencakup semua aspek. Selain itu
kembangkan pengetahuan taktis anda
sehingga anda percaya diri memberikan
materi latihan yang bersifat taktis.
Permainan lapangan kecil (small sided
game) berdurasi terlalu lama tanpa
istirahat. Contoh : permainan possession
dilakukan selama 15 menit tanpa henti.
Bagi menjadi 3 sesi yang masing-masing
berdurasi 4 menit. Berikan kesempatan
istirahat 1 menit diantara sesi. Dengan cara
seperti ini intensitas latihan akan terjaga
(pemain tidak “gembos”).
Pelatih tidak mengenal nama pemain.
Kenali pemain anda!
Pelatih menyuruh pemain mencuri umur
atau bermain kasar.
Rubah sikap dan cara berpikir anda! Anda
adalah seorang panutan bagi anak didik
Anda.
Pelatih marah-marah (terlalu emosional).
Jangan bawa-bawa masalah pribadi Anda
ke lapangan. Tegur pemain dan perbaiki
kesalahan tanpa emosi. Daripada marahmarah
berikan saja hukuman push up dll.
Pertandingan sangat jarang dilakukan.
Bentuk asosiasi SSB di daerah anda
sehingga SSB anda tidak lagi bergantung
pada PENGCAB setempat. Sebagai SSB anda
mempunyai kepentingan yang sama
dengan SSB lain. Oleh karena itu bersatulah
dan bersikaplah pro aktif dengan
membentuk asosiasi SSB yang bekerjasama
dengan PENGCAB namun tidak bergantung
pada PENGCAB (Independen).
Turnamen berhadiah uang dan piala
sehingga rawan terjadi pencurian umur dan
permainan kasar.
FIFA menganjurkan aturan “No Trophy, No
Money, No Medals!”
Cukup sediakan hadiah berupa berbagai
perlatan latihan dan piagam bagi semua
peserta.



Sumber :
Kurikulum Dan Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia (Timo S. Scheunemann, PSSI, 2012)

Subscribe to receive free email updates: