Mengatur Perkembangan Pemain Berdasarkan Umur dan Tingkatan

Anak - anak tidak belajar dengan cara yang sama seperti orang dewasa, khususnya ketika proses belajar mencakup intelektual sekaligus aktifitas fisik. Umur seseorang menentukan cara ia berhubungan dengan dunia disekitarnya dan dengan sesamanya. Dalam semua proses belajar, umur adalah kunci dalam memilih materi dan metode apa yang cocok untuk mengajarkan suatu materi. Sepakbola juga demikian. Untuk alasan inilah kita dapat menyamakan latihan antara usia 5 dan usia 13 tahun. Frekuensi latihan harus disesuaikan dengan usia pemain. Berdasarkan karakteristik dan pertumbuhan manusia menjadi seorang pemain.

Tingkat Pemula (Fun Phase) 5 s/d 8 tahun
Pada tingkat ini anak - anak tidak memiki kemampuan yang sama seperti orang dewasa untuk mengerti situasi. Mereka memahami duni dengan pemahaman yang berpusat pada diri sendiri. Bagi anak - anak mengalami kebersamaan dan berhubungan dengan teman - temannya masih sangat berpengaruh. Juga, pengertian pada perasaan atau pikiran orang lain masih sangat rendah. Dalam rangka menolong anak - anak membangun pengalaman mereka sendiri, banyak latihan bersifat individu (misalnya setiap pemain memiliki bolanya masing - masing). Hal yang bersifat taktik dalam pertandingan disederhanakan dalam permainan lapangan kecil (40m x 20m) dengan sedikit pemain (4 vs 4, dengan kiper 5 vs 5). Waktu latihan juga akan menyoroti pelatihan olahraga secara umum tidak melulu pelatihan sepakbola.

"Untuk kepentingan latihan, bagi tingkat pemula menjadi dua kelompok, 1). 5 dan 6 tahun, 2). 7 dan 8 tahun"

Tingkat Dasar (Foundation) 9 s/d 12 tahun
Pada tingkat ini, susunan sudah mirip degan pemain yang lebih tua. Bagian terpenting latihan adalah yang bersifat teknis. Sangat baik dalam usia ini mengembangkan teknik - teknik dan pengertian akan taktik dasar. Kemampuan anak untuk mengatasi masalah akan berkembang dengan pesat. Maka pemain harus mulai diajarkan taktik dasar yang dinamis. Pada tingkat ini, pemain ada pada masa pra puber dan memiliki masalah keterbatasan fisik terutama pada kekuatan dan ketahanannya. Latihan fisik yang diberikan hanya sebatas kecepatan dengan bola. kelincahan (agility) dan koordinasi.

"Untuk kepentingan latihan, bagi tingkat dasar dalam dua kelompok, 1). 9 dan 10 tahun, 2). 11 dan 12 tahun"

Tingkat Menengah (Formative Phase) 13 s/d 14 tahun
Para pemain pada usia ini telah memiliki peningkatan yang baik tentang pengertian permainan. Di lain pihak pada umur ini telah dibatasi oleh keterbatasan fisik dan perubahan - perubahan fisik yang muncul seiring dengan masa pubertas. Pelatih harus sangat memperhatikan kenyamanannya. Pelatih harus menghindari latihan yang berlebihan dan berfokus pada taktik lebih daripada teknik dan mengurangi aspek fisik. Aspek fisik yang paling diutamakan untuk usia ini adalah latihan koordinasi dan flexibility. Latihan taktik bermain sangat penting pada usia ini.

"Untuk kepentingan latihan, kelompok ini tidak perlu dipecah"

Tingkat Mahir (Final Youth) 15 s/d 20 tahun
Pemain pada usia ini memiliki pertumbuhan fisik dan mental yang lengkap. Semua bagian dari latihan dapat dikombinasikan dan diorganisasikan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi tertinggi dari pemain. Kekuatan otot membantu mereka mengembangkan teknik dengan kecepatan tinggi dan kecepatan ini membantu pemain untuk bereaksi lebih cepat pada situasi taktis. Tingkat ini sangat penting untuk menggabungkan semua bagian dari pelatihan sepakbola dengan tujuan untuk menyempurnakan pemahaman pemain.

"Untuk kepentingan latihan, bagi tingkat final youth menjadi tiga kelompok, 1). Usia 15 dan 16 tahun, 2). Usia 17 dan 18 tahun, 3). Usia 19 dan 20 tahun"

Hal - hal diatas adalah beberapa fakta pada perkembangan manusia yang disesuaikan dangan sepakbola. Lalu fakta - fakta tersebut digunakan dalam menentukan metode kepelatihan yang tepat untuk setiap tingkat umur.


Sumber :
Kurikulum dan Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia (Timo S. Scheunemann, PSSI, 2012)

Subscribe to receive free email updates: