Gaya Permainan : Garis Besar
1. Pertandingan
Gaya penyeragan. Semua tim disarankan untuk menunjukka gaya bermain yang menyerang yang ditunjukkan saat menguasai bola dan dengan melakukan pergerakan tanpa bola dengan cepat.
Transisi dan penyelesaian akhir. Mendorong semua kelompok umur untuk mengusahakan kecepatan bermain, menghindari menggiring bola berlebihan (over dribbling), mengusahakan pergerakan yang terorganisasi dan pergerakan cepat tanpa bola serta cepat mencari penyelesaian akhir.
Posisi spesifik. Sebuah tim harus memiliki pertahanan terorganisasi, menjaga posisi spesifik masing - masing dalam formasi. Dilain pihak, pemain akan mencari ruang dan melakukan pergerakan untuk mendukung penyerangan walau harus bergerak jauh dari posisi mereka semula.
AS Roma di sesi latihan (Google search) |
2. Formasi
Formasi 4-3-3 dan 4-4-2. Tim dikelompok umur 12 tahun ke atas akan menggunakan formasi 4-3-3, (dengan variasi 4-2-3-1 atau 4-1-2-3). Tim di usia lanjutan (U-15 ke atas) dapat juga menggunakan formasi 4-4-2. Untuk usia dini/grassroot (U-5 s/d U-12) disarankan bermain 4 vs 4 dan 7 vs 7 sebagai tahapan menuju pemahaman 4-3-3 yang benar.
Empat Bek. Semua formasi yang digunakan oleh tim pada pertandingan 11 vs 11 harus membuat 4 baris bek. 4 bek menyediakan konsistensi dalam pertahanan dan memberikan ruang bagi bek untuk bergerak maju saat melakukan penyerangan.
Gaya Permainan : Spesifik
1. Fisik
Speed and Agility (Kecepatan dan Ketangkasan). Kualitas - kualitas ini akan terkandung dalam permainan dan pertandingan yang menggunakan bola sejak kelompok usia dini/grassroot (U-5 s/d U-12).
Endurance (Daya Tahan). Pemain secara individu dan seluruh tim dilatih untuk mampu melakukan pergerakan dengan intensitas tinggi. Usia dini/grassroot (U-5 s/d U-12) mendapatkan daya tahan "hanya" melalui game/ permainan dan latihan teknik. Latihan khusus endurance "diharamkan".
Strenght and Endurance (Ketahanan dan Kekuatan). Pemain yag kuat mengembangkan kecepatan mereka dengan cepat, mampu menangkal cedera dan lebih kompetitif dalam pertandingan. Usia dini/ grassroot (U-5 s/d U-12) tidak perlu berlatih ketahanan dan kekuatan karena belum adanya hormon testosteron.
2. Teknik
Passing and Receiving (Mengumpan dan menerima bola). Passing bola bawah yang dilakukan dengan keras/ tegas selagi berhadap - hadapan pada jarak yang bervariasi serta menerima bola yang bergerak dilakukan di semua kelompok umur.
Shooting (Melesatkan Tembakan). Pemain harus menumbuhkan kemampuan untuk shooting dari jarak - jarak yang bervariasi. Semua pemain harus didorong untuk melakukan banyak shooting dari jarak yang berbeda - beda selama permainan.
Ball Control and Turning (Kontrol Bola dan Berbalik Dengan Bola). Pemain harus didorong untuk tetap mengontrol bola dengan menggunakan teknik gerakan memutar yang berbeda guna bergerak menjauh dari pemain lawan.
3. Taktik
Bermain dari belakang. Semua tim harus merasa nyaman bermain bola semenjak dari belakang melewati lapangan tengah dan dari sana menuju bagian akhir lapangan. Umpan - umpan pendek dari kaki ke kaki yang sudah menjadi ciri khas sepakbola Indonesia hendaknya dipertahankan dan diperbaiki kualitasnya.
Possesioan and Transition (Penguasaan bola dan Transisi). Semua tim harus terus menjaga penguasaan bola dengan hanya menggunakan satu/ dua sentuhan saja. Pemain harus didorong untuk mendukung dan bergerak sambil berkreasi dalam menentukan arah passing. Setelah permainan penguasaan bola berjalan dengan baik, tim harus belajar bagaimana mengumpan bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya dengan mulus dan efektif.
Transisi Penyerangan/ Pertahanan dan Serangan balik yang cepat. Ketika penguasaan bola hilang, pemain harus bereaksi cepat dan melakukan tekanan untuk mendapatkan bola kembali. Ketika bola kembali dikuasai, pemain harus segera mungkin melakukan serangan balik.
4. Jiwa Kebersamaan (Psychososial)/ Mental
Respect and Discipline (Respek dan Disiplin). Pemain harus beradaptasi pada aturan didalam tim dan menghargai rekan satu tim, pelatih, wasit dan lawan.
Cooperation (Kerjasama). Setiap pemain menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari tim dalam satu unit, dan harus bekerjasama dengan rekan satu tim untuk meraih sasaran bersama dala tiap sesi dan permainan, sebagaiman untuk seluruh musim kompetisi.
Competitiveness (Menumbuhkan Jiwa Kompetisi). Pemain yang memiliki jiwa kompetisi (spirit pantang menyerah) harus dihargai karena usaha dan fokus mereka.
" Aku datang untuk menang.!! andaipun aku kalah, semua telah terbayar dengan kesungguhan dalam berjuang "
Valentino Rossi
Prinsip Bermain (Principle Of Play)
Pelatih
Permainan penguasaan bola (possession) dan permainan lapangan kecil (small sided games) dengan lebih sedikit pemain sangat baik untuk menumbuhkan pengertian taktis sekaligus mengasah kemampuan teknis pemain. Berlatih dengan lawan dan kompetisi dengan sistem reward and punishment (pemberian penghargaan dan hukuman) dalam sesi latihan harus dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kompetisi dalam diri pemain. Permainan yang memiliki intensitas tinggi didasari oleh kecepatan dan ketangkasan. Singkat tetapi intensif dalam setiap bagian latihan. Beri waktu istirahat lalu pacu kinerja mereka saat latihan sehingga memaksimalkan hasil latihan.
Pemain
Maksimal satu, dua atau tiga sentuhan : minimalkan jumlah sentuhan menambah kecepatan permainan. Bermainlah dengan sederhana : jangan paksakan situasi, terlalu banyak menggiring bola, sembarangan dengan bola atau memilih opsi yang sulit.
Tetap menjaga bola ditanah : Bola dimainkan mendatar diatas tanah akan lebih mudah dikontrol dan dapat di distribusikan dengan lebih efektif dan cepat oleh tim.
Akurasi dan kualitas passing : Passing harus keras dan akurat dengan bobot yang tepat
Sentuhan Pertama : Pastikan sentuhan pertama dilakukan secara terkontrol tanpa menghentikan bola. Sentuhlah bola menjauh dari tekanan dan arahkan ke daerah yang bebas.
Pemahaman dan kewaspadaan : Semua pemain, dengan bola ataupun tanpa bola harus terus menerus mengamati lapangan, kawan dan lawan.
Situasi 1 vs 1 : Bentuk determinasi pemain secepatnya menguasai bola kembali saat bertahan dan bermain sederhana saat menyerang dengan cara menyentuh bola ke samping dengan cepat guna melewati lawan.
Transisi individu : Pemain harus bereaksi dengan cepat ketika pengusaan bola berganti dari penyerangan ke pertahanan dan sebaliknya.
Shooting : Selalu perhatikan gawang lawan. Semua pemain didorong untuk melesatkan tembakan.
Mengambil resiko : Sepakbola adalah olahraga yang memungkinkan terjadinya banyak kesalahan. Kesalahan - kesalahan adalah bagian dari permainan dan proses belajar. Pemain didorong untuk mengambil resiko dalam sesi latihan guna mengembangkan kecepatan bermain
Tim
Semua pemain bertahan dan pemain menyerang : Semua pemain harus terlibat dalam permainan sebagai satu unit.
Ciptakan situasi menang jumlah : Sepakbola adalah permainan yang mengandalkan jumlah pemain. Saat menyerang diupayakan untuk menang jumlah, sedangkan saat bertahan untuk minimal tidak kalah jumlah.
Aliran Bola : Bola harus mengalir dari dalam ke luar, dari luar ke dalam sisi permainan. Bola lebih mudah dikuasai di sisi luar lapangan karena sisi dalam lapangan tekanan lawan lebih besar (tentu saja hal ini bisa berubah tergantung situasi).
Prinsip segitiga dan pilihan arah passing : Pemain yang menguasai bola harus terus menerus menerima dukungan dan setidaknya memiliki 2 pilihan untuk melakukan passing. Saat usia dini/ grassroot (U-5 s/d U-12) ajarkan pemain untuk membentuk ketupat saat menyerang guna menciptakan 3 opsi mengumpan, kek kiri, kanan dan depan/ belakang.
Kecepatan Permainan : Pergerakan cepat bola (saat menyerang), sedangkan saat bertahan (tanpa bola) menciptakan situasi 2 vs 1 (menang jumlah).
Pergerakan tanpa bola : Cari ruang terbaik yang tersedia untuk memberikan pilihan arah untuk mengumpan bagi pemain yang sedang menguasai bola.
Melakukan tekanan sebagai satu unit : Melakukan gerakan menekan yang terorganisasi dengan rapi (menekan secara bersama - sama) sehingga memaksa lawan melakukan kesalahan.
Perpindahan (transisi) : Upayakan perpindahan dengan mengurangi jumlah operan yang dibutuhkan untuk mendekati area target atau gawang lawan.
Arah permainan : Permainan mengalir dalam 2 arah (bertahan dan menyerang). Selalu tekankan prinsip sederhana namun penting ini didalam semua latihan yang dilakukan.
Miliki inisiatif selama permainan : Situasi sulit bisa terjadi kapan saja. Tim harus mampu beradaptasi saat terjadi situasi yang berbeda/ tidak terencana. Beberapa pemain harus dipersiapkan sebagai pemimpin rekan - rekannya dilapangan.
Sumber :
Kurikulum dan Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia (Timo S. Scheunemann, PSSI, 2012)