Prioderisasi Program Latihan


Prioderisasi program latihan menurut MF. Siregar (1971.39) dibagi menjadi 4 periode:

Periode latihan Pendahuluan.
Periode latihan Persiapan.
Periode latihan Berat.
Periode latihan Tapering.


Periode Latihan Pendahuluan
Dalam periode latihan pendahuluan ini, latihan yang diberikan terutama pada latihan kekuatan, kelentukan, latihan daya tahan dan latiha kelincahan. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mengembalikan tingkat kondisi atlet. Periode ini juga disebut sebagai tahap pemulihan bagi atlet yang secara berkesinambungan melaksanakan latihan. Pada periode ini atlet juga diberikan latihan-latihan dalam cabang olahraga lain dengan maksud meningkatkan kesegaran jasmani dan agar sejalan dengan program latihan yang akan disiapkan, pelatih harus bisa memilih cabang olahraga yang cocok untuk atlet, misalkan dalam sepakbola bermain futsal dan basket baik untuk meningkatkan edurance, bermain bola dilapangan tenis dengan peraturan yang dimodifikasi baik untuk meningkatkan timeing dengan bola.
Nill Maizar sewaktu melatih timnas Indonesia (Google Search)

Periode Latihan Persiapan
Pada periode ini latihan ditujukan pada latihan kekuatan, kelincahan. Beban latihan pada periode ini lebih ditingkatkan dari periode latihan pendahuluan, secara psikologis latihan ini  untuk mempersiapkan tubuh atlet untuk latihan yang lebih berat.

Periode Latihan Berat
Pada periode ini lamanya latihan berkisar antara 3 sampai 12 minggu, dimana pada tahap ini diberikan latihan yang paling berat (maksimal) secara kualitas dan kuantitas adapun maksud dari kuantitas yaitu latihan berkisar antara 10 - 12 kali dalam seminggu. Prinsip yang ditanamkan adalah bekerja keras dan dalam periode ini juga diberikan Try out (uji coba) dan terus di evaluasi.

Periode Latihan Tapering
Sukses tidaknya program latihan keseluruhan akan banyak bergantung pada priode ini, karena kalau pada periode ini tidak mendapatkan tingkat kondisi yang baik maka hasil yang diharapkan akan sia-sia. Periode tapering ini berkisar antara 2 sampai 4 minggu, lamanya ini tergantung dari tingkat menyesuaikan atlet terhadap kondisi psikologisnya, ada beberapa tujuan yang dicapai pada periode ini yaitu :
  • Memberikan istirahat yang cukup menjelang pertandingan
  • Mempertajam fisik, teknik dan finishing.
  • Berlatih cukup, sehingga tidak mengurangi kondisi yang telah diperoleh atlet dari periode latihan berat.
  • Mempersiapkan atlet secara psikologis untuk menghadapi pertandingan.

Sumber :
Ilmu Melatih Lanjutan (Maidarman, UNP, 2010)

Subscribe to receive free email updates: