Langkah Demi Langkah Menuju 4-4-2 (Bagian IV) Taktik Bermain Sebagai Satu Kesatuan Tim Yang Utuh

Taktik Tim II (11 vs 11)

Menentukan formasi bermain
Menentukan taktik tim dimulai dengan ditetapkannya sebuah formasi bermain. Masing-masing formasi dan cara bermain sepak bola mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Formasi 4-4-2 dan 4-4-3 tidak luput dari kelemahan. Sebaliknya, formasi 3-5-2 tidak melulu jelek; banyak kelebihan formasi 3-5-2. Yang menentukan adalah adanya organisasi yang baik, bukan formasi! Untuk kepentingan standarisasi telah ditentukan penggunaan formasi 4-4-3 hingga umur 15 tahun. 

Landasan organisasi yang baik adalah bergeraknya pemain secara bersama-sama. Artinya, semua pemain berusaha untuk melakukan hal yang sama! Oleh karena itu, instruksi seorang pelatih sangat menentukan. Tanpa adanya seorang pelatih yang memegang kendali, permainan akan kacau-balau karena masing-masing pemain melakukan apa yang ia anggap baik dan benar. Ada begitu banyak pandangan tentang sepak bola, karena itu harus ada instruksi-instruksi yang jelas kepada pemain tentang bagaimana tim akan bermain. 

Pemain yang membangkang (melakukan apa yang ia sendiri anggap benar) atau tidak mampu melakukan instruksi (karena skill yang kurang mumpuni , kurang pengertian akan taktik atau buruknya kondisi) tentu saja harus dibangkucadangkan. Instruksi pelatih yang pertama adalah menetapkan formasi bermain. Selanjutnya pelatih menginstruksikan di mana lawan akan mulai ditekan dan bagaimana.

a. Forechecking:
Kelebihan:
  • Dekat gawang lawan, sehingga apabila bola berhasil dicuri, jarak antara bola dan gawang lawan relatif dekat! 
  • Lawan langsung ditekan sehingga tidak memiliki waktu, tempat dan ketenangan yang dibutuhkan dalam mengatur serangan. Karena merasa tertekan, lawan sering terpaksa melepaskan umpan-umpan jauh yang sangat mudah untuk dimentahkan. 
  • Tim yang lemah akan semakin lemah (tidak berkembang permainannya) sedang tim yang hebat penguasaan bolanya akan diredam kemampuannya. 
  • Bila ada pemain belakang lawan yang lemah, kelemahan tersebut bisa digunakan untuk merebut bola. Caranya pemain tim lawan dipancing untuk memberikan umpan kepada pemain lemah tersebut untuk kemudian ditekan secara agresif.
Kelemahan:
  • Umpan jauh ke belakang barisan pertahanan sendiri sangat berbahaya. 
  • Sangat menguras tenaga dan konsentrasi. 
  • Bila sedikit saja pemain kehilangan keawasannya akan tercipta celah-celah yang berbahaya.



"Untuk usia 12 - 15 tahun diajarkan 4-3-3. Di atas 15 tahun pemain boleh diajarkan 4-4-2 atau formasi lain asal prinsip-prinsip sepakbola modern diterapkan"

b. Fall back
Kelebihan: 
  • Sebuah strategi yang menjanjikan apabila lawan jelas menang kelas. 
  • Posisi pemain sangat compact sehingga sulit ditembus lawan. 
  • Tidak begitu menguras tenaga karena pemain sebatas berreaksi terhadap lawan tanpa harus mengejar bola atau menekan lawan. Oleh karena itu, sistem ini tepat untuk digunakan di saat-saat kondisi pemain telah terkuras. 
  • Strategi yang baik guna mempertahankan kemenangan di akhir pertandingan. 
  • Terkadang organisasi pemain kurang baik. Dengan menerapkan strategi fall back pemain memeroleh waktu untuk kembali berkonsentrasi atas tugas dan posisinya masing-masing.
Kelemahan: 
  • Cara bermain seperti ini membosankan penonton apabila diterapkan sepanjang pertandingan. 
  • Secara taktis, sistem menekan ini termasuk sistem yang negatif karena cenderung menunggu lawan tanpa memberikan tekanan kepada lawan. 
  • Strategi yang sangat menyulitkan bagi striker tim itu sendiri, karena serangan yang dilakukan hanya sebatas serangan balik. 
  • Jarak antara bola (saat berhasil merebut bola) dan gawang lawan sangat jauh. 
  • Kalau ada yang berjalan tidak sebagaimana mestinya, situasi yang tercipta sangat berbahaya karena jarak antara bola dan gawang sendiri sangat dekat.
Kesimpulan:
Karena menguras tenaga, taktik forechecking hendaknya hanya diterapkan untuk sementara waktu (tidak 90 menit) dan di saat-saat tertentu (saat tendangan penjuru, di awal babak ke satu dan dua, saat teringgal atau saat lawan terkena kartu merah) saja. Sedang taktik fall back juga hanya bisa diterapkan di saat-saat tertentu (di akhir pertandingan saat mengamankan keunggulan, atau saat bermain dengan 10 atau 9 pemain saja) karena mengandung risiko yang termasuk tinggi. Dengan demikian, taktik midfield pressing paling cocok untuk digunakan di saat-saat normal dan untuk jangka waktu lama. Bisa dikatakan midfield pressing adalah jalan tengah atau hasil kompromi kedua system menekan yang lain.

Sebagai contoh, midfield pressing cukup menguras tenaga, tapi tidak sebanyak forechecking. Oleh karena itu, kebanyakan tim dunia saat ini mengutamakan sistem midfield pressing. Sistem ini diutamakan, tapi bukan berarti sistem-sistem lainnya dikesampingkan. Idealnya sebuah tim mampu menerapkan semua sistem menekan. FC Barcelona, contohnya, menerapkan semua sistem menekan dalam satu pertandingan; terkadang 10 menit mereka melakukan forechecking, kemudian 30 menit midfield pressing yang diselingi dengan dua kali lima menit fall back guna menghemat tenaga, lalu forechecking lagi di akhir babak. Jumlah menit dipakainya masing-masing sistem menekan tentu saja berbeda di setiap pertandingan sesuai dengan situasi pertandingan tersebut, tapi biasanya ketiga system terpakai dalam sebuah pertandingan!

Bagaimana menekan lawan?
Umumnya pelatih tim-tim dunia menginstruksikan pemainnya untuk menggiring pemain lawan yang menguasai bola ke arah pinggir lapangan. Logikanya gampang saja: daerah samping lapangan relatif tidak berbahaya (letak gawang adalah di tengah!). Selain itu garis tepi lapangan bisa digunakan sebagai “teman” atau partner guna mendobel lawan. Tapi akan banyak juga pelatih yang menginstruksikan pemainnya untuk menggiring lawan ke bagian tengah lapangan. Pertimbangannya di bagian tengah lapangan lebih mudah tercipta situasi 2 v 1, bahkan 3 v 1. Menurut pengamatan saya, banyak juga pelatih di Eropa menginstruksikan pemainnya untuk menggiring ke bagian tengah lapangan kecuali di bagian sepertiga lapangan bagian pertahanan. Di sini faktor keamanan diutamakan sehingga pemain diinstruksikan untuk menggiring pemain ke arah garis tepi lapangan. Setelah pelatih menentukan serta menerangkan taktik-taktik pilihannya kepada pemain, maka langkah berikutya adalah membiasakan pemain berlari secara bersama-sama ke arah bola tanpa kehilangan posisi yang compact. Untuk latihan bergeser ke arah bola lakukan latihan-latihan di bawah ini :

Latihan 1
Keterangan: Pelatih menginstruksikan arah pergeseran. Awalnya cukup instruksikan pemain untuk bergeser ke samping, ke depan, dan diagonal secara garis lurus. Setelah beberapa waktu, instruksikan pemain untuk menempati posisi mendetail masing-masing secara tepat termasuk memperhitungkan ke mana lawan hendak digiring. Terbentuknya dua baris menyerupai pisang bias digunakan sebagai pedoman saat mengoreksi posisi pemain. (Latihan ini bisa juga digunakan untuk berlatih kondisi. Dengan demikian latihan kondisi dan taktik digabung menjadi satu!).

Latihan 2

Keterangan: Tim putih hanya mengumpankan bola dari kaki ke kaki tanpa langsung berusaha mencetak gol. Tim merah bergeser sesuai letak bola dan melakukan semua prinsip yang telah dijabarkan sebelumnya. Baru setelah bebarapa waktu biarkan putih dan merah bermain lepas dengan instruksi kepada tim putih untuk bertahan sesuai gambar saat kehilangan bola.


Untuk latihan mengganggu lawan saat membangun serangan serta berlatih menggiring lawan, lakukan latihan 9 v 8 ini  :

Latihan 3

Keterangan: Kiper merah memulai permainan dengan mengumpankan bola ke bek tengah (sesuai gambar). Tim putih bertugas mengganggu tim saat membangun serangan. Perhatikan arah pergeseran dan penempatan posisi pemain-pemain tim putih dan lakukan penyesuaian / pembenaran bila perlu. Sebagai variasi awal, biarkan tim merah mengumpankan bola dari kaki ke kaki terlebih dahulu tanpa berusaha mencetak gol ke salah satu gawang dari cones. Baru kemudian permainan sesungguhnya dimulai.


Sumber : Kurikulum Dan Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia (Timo Scheunemann, PSSI, 2012)

Subscribe to receive free email updates: