Kontraksi Otot

A. Karakteristik umum dan sistem otot - syaraf
Mekanisme otot rangka dirancang untuk dapat bergerak dan dikendalikan oleh sistem syaraf. Kajian tentang sistem syaraf terlalu kompleks untuk dikemukakan, namun beberapa konsep penting tentang fungsi - fungsi otot - syaraf (neomuskular) dikemukakan untuk membantu pemahaman mengenai faktor - faktor yang bersifat kinesiologis. Sistem syaraf pada manusia terdiri dari :
1). Sistem syaraf pusat
  • Otak (encephalon).
  • Sum - sum tulang belakang (medulla spinalis).
2). Sistem syaraf tepi (perifer)
  • Syaraf cranial (12 pasang).
  • Syaraf tulang belakang (31 pasang).
3). Sistem syaraf otonom

Sistem syaraf otak pada dasarnya merupakan pipa yang kedua ujungnya buntu, sebagian terdapat di dalam tengkorak (cranium) yang disebut encephalon, dan sebagian terdapat didalam saluran tulang belakang (canalis vetebralis) yang disebut medulla spinalis. Sistem syaraf perifer terdiri dari cabang - cabang syaraf dan sistem syaraf pusat yang teratur berpasang - pasangan untuk setiap sisi badan. Susunan syaraf tepi sistem ini merupakan kumpulan syaraf yang keluar dari syaraf pusat atau masuk ke dalam sistem syaraf pusat, yang serabut syarafnya berfungsi menghantarkan rangsangan (impuls) dan receptor ke pusat dan selanjutnya sistem syaraf pusat ke efektor. Ada 12 pasang syaraf cranial dan 31 pasang syaraf tulang belakang yang terdiri dari : carvalis 8 pasang, thoracalis 12 pasang, lumbalis 5 pasang, sacralis 5 pasang dan coccygis 1 pasang.

B. Motor Unit (kesatuan gerak)
Syaraf tulang belakang terus membagi diri sampai ke ujung jalur syaraf dan kemudian bersatu dengan otot. Serabut syaraf tunggal yang terakhir (axon) membuat cabang - cabang untuk menempel pada serabut - serabut otot rangka dengan demikian memungkinkan rangsangan elektrik mencapai tempat yang dapat terangsang reaksi kimia dan memulai kontraksi otot. Badan sel syaraf tunggal yang terakhir , serabut syaraf (axon) beserta cabang - cabangnya dan serabut - serabut otot yang dihubunginya, merupakan kesatuan terkecil dari konstraksi neuromuskular dan disebut sebagai satu motor unit.
Satu motor unit

Motor unit merupakan kesatuan fungsional dari otot rangka. Otot - otot ini tersusun dari ribuan motor unit. Motor unit terdiri dari sejumlah serabut yang masing - masing disyarafi oleh satu cabang syaraf dan satu motor neuron (sel syaraf gerak). Jumlah serabut otot di dalam satu motor unit berbeda - beda.


Tiap serabut didalam satu motor unit berkontraksi menurut prinsip semua - atau tidak bila neuron memberikan rangsangan yang cukup. Bila rangsangan itu cukup kuat untuk dapat menimbulkan respons (tanggapan), akan menghasilkan respon yang maksimal. Sebuah otot misalnya gastrocnemius (2000 serabut per motor unit) tersusun demikian sehingga bila sejumlah motor unit diaktifkan, akan terjadi gerakan fleksi plantar yang kuat. Sebaliknya, otot - otot yang menggerakkan  bola mata, yaitu gerakan yang memerlukan ketepatan yang besar  dan sedikit gaya memiliki sedikit serabut otot per motor unit. Jumlah serabut otot yang di syarafi oleh tiap motor neuron berbeda - beda sesuai dengan kekuatan atau ketepatan gerakan yang dilakukan oleh otot. Otot - otot yang melakukan gerakan kecil dengan ketepatan yang besar  (misalnya otot jari - jari tangan), memiliki sedikit serabut otot yang dihubungkan dengan banyak motor neuron. Sebaliknya otot - otot yang melakukan gerakan yang lebih bertenaga tapi kurang cermat (misalnya otot - otot paha), memilik banyak serabut otot yang dihubungkan dengan sedikit motor neuron.

C. Jenis - jenis Konstraksi Otot
Konstraksi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan respons otot terhadap suatu rangsangan yang akan menghasilkan tensi (tegangan). Otot hanya dapat mengerut ke arah tengah - tengah otot. Tensi pada kedua perlekatan otot biasanya sama besar. Ada dua jenis konstraksi otot yaitu isometrik dan isotonik.

Kontraksi otot
  • Konstraksi Isometrik. Isometrik berarti "panjangnya sama", selama berkontraksi tidak ada perubahan panjangnya otot, Kontraksi ini terjadi bila tensi di dalam otot tidak menghasilkan gerakan sendi, tensi otot sama besar dengan tahanan atau beban yang harus diatasinya. Kontraksi ini sering disebut kontraksi statik. 
  • Kontraksi Isotonik. Isotonik berarti "tensinya sama". Konstraksi isotonik ialah kontraksi dimana pada waktu otot memendek atau memanjang tensinya tetap. Konstraksi ini merupakan aktivitas yang menghasilkan gerak sendi. Bila otot menjadi aktif dan tensi yang dihasilkan menyebabkan otot itu memendek, disebut kontaksi konsentrik. Contoh kontraksi konsentrik ialah bila fleksor - fleksor siku memendek dan siku menekuk. Sebaliknya bila meluruskan kembali siku dari sikap menekuk secara perlahan - lahan maka kontraksi otot fleksor siku di sebut kontraksi eksentrik. Meskipun otot ini aktif, memungkinkan beban itu memanjangkan otot fleksor siku pada waktu diturunkan. Mungkin juga menurunkan beban dengan cara mengendorkan fleksor siku sepenuhnya dan mempercayakan gerakan kepada  gravitasi. Gravitasi yang bekerja pada massa dan lengan bawah dan tangan adalah gaya yag menyebabkan ekstensi. Gaya ini membuat gerakan sangat cepat dan dapat menimbulkan cedera pada sendi siku atau sendi bahu dan otot - otot yang terkait.
Penting bagi pelatih untuk memahami kontraski otot agar mudah dalam melakukan evaluasi di saat melatih khusus nya dalam hal yang berhubungan dengan fisik  Demikian penjelasan tentang konstraksi otot. Salam untuk kita semua pecinta sepakbola. Semoga bermanfaat.



Sumber : 
Kinesiologi dan Biomekanika Olahraga (Bafirman, Asep Sujana Wahyuri, Syamsuar, Sukabina Press, 2014)

    Subscribe to receive free email updates: